I. Pendahuluan

Content Provider (CP) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang bisnis sebagai penyedia layanan jasa (data transfer, download ringtones, logo, kuis, polling, dan lain sebagainya) untuk aplikasi mobile. Dengan maraknya penggunaan ponsel dalam mengirim dan menerima SMS, maka dalam waktu singkat muncul beberapa jenis layanan berbasis SMS. Saat ini masyarakat tidak lagi memanfaatkan SMS untuk mengirim SMS saja, namun dengan teknologi SMS memungkinkan komsumen meminta layanan yang disediakan oleh operator dan perusahan content provider.

Jenis layanan begitu beragam dari jenis layanan informasi sederhana seperti informasi valuta asing, film bioskop, informasi cuaca, informasi kemacetan lalu lintas, info zodiac, layanan untuk pertemanan, hingga jenis layanan yang cukup kompleks seperti transaksi perbankan melalui SMS. Selain itu juga ada layanan mobile data content yang bersifat satu arah seperti polling dan kuis melalui SMS.

Bisnis Content Provider juga bisa dikatakan sebagai bisnis SMS Premium. Mengapa dikatakan SMS Premium ? Dikatakan Premium karena dari segi tariff SMS Premium lebih mahal dari tariff SMS biasa dan juga layanan yang diberikan beragam bukan hanya kirim dan terima SMS dalam bentuk text biasa saja. Pengertiannyapun hampir sama dengan Content Provider yaitu SMS Premium adalah sebuah layanan ponsel yang memungkinkan kita untuk mendapatkan informasi terbaru tentang berita, olahraga, dunia hiburan, dan lain-lain, mendapatkan ramalan zodiak terbaru, mengikuti undian berhadiah, mendapatkan nada sambung pribadi, bahkan juga digunakan untuk memilih peserta favorit kita dalam sebuah acara realitas di televisi dan lainnya.

II. Karakteristik Layanan Content Provider

Layanan Content Provider (CP) atau bisa disebut juga SMS Premium memiliki karakteristik yang unik. Keunikan Layanan Content Provider ini bisa dilihat dari segi identitas penomoran layanannya yaitu berupa short number / nomor singkat yang biasanya terdiri dari 4 digit angka yang unik atau biasa disebut juga dengan sebutan Abbreviated Dialling Number (ADN). Abbreviated Dialling Number (ADN) adalah fasilitas pada layanan telepon untuk mensandikan nomor telepon yang dipanggil menjadi nomor yang singkat dan mudah diingat

Kalau identitas penomoran kartu SIM CARD Handphone seorang pemakai biasanya berkisar antara 11 – 12 digit nomor dengan beragam nomor, maka untuk layanan Content Provider ini biasanya penomoran terdiri dari 4 digit nomor yang unik. Misalnya untuk layanan Content Provider Kuis Berhadiah memiliki penomoran identitas yaitu 1234.

III. Pihak yang Terkait Layanan Content Provider

Secara garis besar ada tiga pihak yang terlibat dalam bisnis Layanan Content Provider/SMS Premium ini, yaitu :

1.    Operator Seluler (baik GSM maupun CDMA).

2.    Para pelanggan operator seluler tersebut.

3.    Penyedia layanan, yang lebih dikenal sebagai Content Provider (CP).

Proses bisnis layanan Content Provider berdasarkan pihakppihak yang terlibat dapat digambarkan seperti berikut ini :

–        Pelanggan akan mengirimkan SMS ke sebuah nomor khusus/short number atau mungkin dikenal juga dengan ADN (Abbreviated Dialling Number). SMS tersebut kemudian akan diterima oleh SMS Center operator seluler.

–        Kemudian oleh operator seluler, SMS tersebut akan diteruskan ke Content Provider. Operator sendiri dapat bertindak sebagai Content Provider, namun biasanya bagian ini melibatkan pihak perusahaan rekanan.

–        Oleh Content Provider, SMS tersebut akan diolah dan hasilnya akan dikembalikan ke operator seluler.

–        Operator kemudian akan meneruskan hasil proses Content Provider tersebut menjadi SMS balasan bagi pelanggan.

IV. Jenis Layanan Content Provider

Secara umum, tipe layanan Content Provider ini dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu :

  • SMS Pull.

Pada SMS Pull ini, subscriber/konsumen akan mengirimkan kode-kode tertentu untuk meminta informasi/content dan dikirimkan ke ADN. Selanjutnya request SMS tersebut kemudian akan di proses oleh Content Provider untuk kemudian hasilnya kirimkan kembali ke si subscriber/konsumen. Yang biasa menggunakan model ini biasanya adalah kuis, polling, atau information on demand (IOD) seperti info bioskop, lulus UMPTN, info jalan raya dan info sejenis lainnya.

  • SMS Push.

Pada SMS Push ini, informasi diberikan secara searah dari Content Provider ke konsumen/subscriber. Biasanya hal ini didahului dengan sebuah mekanisme pendaftaran/registrasi. Misalnya untuk mendapatkan content harian berupa humor, nasihat, berita basi soal gosip dan lain sebagainya, kita diharuskan untuk daftar dengan mengetikkan suatu perintah tertentu. Misalnya ketik “REG HUMOR” kirim ke XXXX. Selanjutnya, secara berkala Content Provider akan mengirimkan secara rutin SMS ke konsumen/subscriber tersebut. Tentu saja dengan tarif tertentu untuk SETIAP SMS yang diterima konsumen bersangkutan. Untuk berhenti berlangganan, ada perintah khusus lainnya yang harus diketikkan. Misalnya “UNREG HUMOR” kirim ke XXXX.

V. Pentarifan Layanan Content Provider

Terdapat dua macam pentarifan layanan Content Provider ini, yaitu :

  • MO (Mobile Originating) Tariff, yaitu tarif akan langsung dikenakan begitu konsumen mengirimkan SMS. Modelnya yaitu dengan system bayar dimuka, maksudnya konsumen mendapat balasan content yang diinginkan maupun tidak biaya SMS tetap diberlakukan yang artinya pulsa konsumen tetap berkurang. Contoh layanan ini adalah kuis-kuis kontes di TV seperti AFI, API, KDI, Indonesian Idol dan sejenisnya. Keuntungannya, subscriber/konsumen membayar sesuai dengan yang dinginkannya. Jika dia ingin memberikan 5 suara untuk seorang kontestan, dia cukup mengirimkan 5 SMS. Kerugiannya, jika dia tidak menerima balasan (misalnya PIN, atau info jadwal kereta) pulsa pelanggan tetap berkurang untuk biaya SMS.
  • MT (Mobile Terminating) Tariff, yaitu tarif akan dikenakan begitu SMS balasan diterima oleh handphone konsumen. Saat SMSC operator seluler mengirimkan data content dari Contetn Provider  untuk konsumen/subscribernya, operator seluler mampu mendeteksi apakah SMS tersebut sudah diterima atau belum. Saat SMS sudah diterima konsumen/subscriber, SMSC akan memberikan notifikasi ke SMS Gateway untuk melakukan proses pentarifan/charging.

Secara teknis, metode ini lebih menguntungkan untuk konsumen/subscriber karena kalau konsumen tidak mendapatkan content yang diminta, dia tidak perlu membayar biaya SMS. Di sisi lain, model tarif ini banyak digunakan untuk content-content yang sifatnya berlangganan. Sebagai contoh, A ingin berlangganan content gosip artis karena dia akan dapat balasan langsung dari ponsel si artis. A kemudian mengirimkan kode “REG GOSIP” ke nomor XYZQ misalnya. Kemudian setiap hari Content Provider XYZQ akan mengirimkan berita gosip tersebut ke ponsel si A. Dan tentu saja setiap kali menerima SMS content, si A akan dikenakan biaya sebesar sekian rupiah.

Referensi  :  dari berbagai sumber di internet